Sabtu, 22 Februari 2014

Kelompok Usaha Bakrie Genap 70 Tahun

Aburizal Bakrie memimpin tabur bunga keluarga besar ke makam keluarga dan pendiri Kelompok Usaha Bakrie di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta, Jumat 10 Februari 2012. Tabur bunga diselingi pembacaan puisi dan kisah teladan almarhum H. Achmad Bakrie oleh sastrawan dan budayawan Taufik Ismail.

Tabur bunga ini dilakukan di makam para pendiri Kelompok Usaha Bakrie, yakni, ayahanda Aburizal, Achmad Bakrie; dua sahabat Achmad Bakrie yaitu Rizal Irwan dan Hamizar Hamid; serta saudara Achmad Bakrie, Amrin Yamin.

Di acara yang mengambil tema "70 Tahun Bakrie untuk Negeri" itu hadir anggota keluarga besar Bakrie lainnya. Mereka antara lain Roosmania Odi Bakrie, Nirwan Dermawan Bakrie, dan Indra Usmansyah Bakrie. Sejumlah pimpinan perusahaan dan karyawan Bakrie Group juga terlihat hadir.

Dalam puisinya, Taufik mengisahkan perjuangan dan keuletan pemuda Achmad Bakrie dalam berusaha. "Beliau berusaha tanpa bantuan pemerintah meski kenal dekat dengan Menteri Ekonomi saat itu, Soemitro Djojohadikusumo. Dalam berusaha disemangati oleh Al Qur'an."

Doa, tahlil dan pembacaan ayat suci Al Qur'an juga dikumandangkan dalam acara ziarah ini.

70 Tahun Kelompok Usaha Bakrie
Achmad Bakrie lahir pada tahun 1916. Beberapa tahun setelah menginjak dewasa, Achmad muda bersama kakak kandungnya, Abuyamin, mendirikan Firma Bakrie & Brothers General Merchant and Commision Agent pada 10 Februari 1942 di Teluk Bitung. Perusahaan ini bergerak di bidang penjualan atau perdagangan umum dan keagenan hasil bumi seperti kopi, lada, cengkeh, tapioka dan sebagainya.

Tahun 1943 perusahaan dipindahkan ke Jakarta dan berganti nama menjadi Jasuma Shokai, karena pada saat itu Indonesia tengah berada dalam kekuasaan Jepang. Firma Bakrie & Brothers kemudian berubah menjadi CV Bakrie & Brothers dan mulai merintis hubungan dagang dengan Singapura. CV Bakrie & Brothers kemudian berubah menjadi NV Bakrie & Brothers.

Sepanjang tahun 40-an itu, Achmad mulai menjalin hubungan kerjasama dagang dengan Eropa dan Amerika Serikat, mulai dari ekspor lada, kopi dan lainnya. Kemudian, beberapa bidang usaha lain pun mulai dirambah, seperti pabrik penggilingan padi di Batanghari, Lampung; pabrik pipa baja Talang Tirta, Cemara Tranding Company Limited di Hong Kong, dan pabrik crumb rubber di Palembang.

Nv Bakrie & Brothers lantas mengubah bentuk hukum perusahaan menjadi PT Bakrie & Brothers. Usaha insustri baja, logam, konstruksi dan suku cadang kemudian mulai dikembangkan dan diperluas, termasuk meresmikan pabrik pipa baja untuk air dan gas di Jakarta.

Langkah usaha kemudian dilanjutkan dengan mendirikan PT Bakrie Tubemakers yang memproduksi Malleable Cast Iron Fittings, Valves dan General Castings yang kemudian menjadi PT Bakrie Tosanjaya. Lantas, Yayasan Achmad Bakrie didirikan, bergerak di bidang sosial dan pendidikan.
Bakrie juga belakangan merambah ke sektor pertambangan, media, dan telekomunikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar